14 Februari 2015

Azyumardi Azra tentang The Clash of Civilization: benturan peradaban Islam dan Barat

Azyumardi Azra tentang The Clash of Civilization - 2013

Setidaknya dalam  satu setengah dasarwarsa terakhir ada teori megenai The Clash of Civilizations, perbenturan antara peradaban-peradaban. Dan belakangan ini berdasarkan teori itu maka bermunculan ada pandangan bahwa terjadi perbenturan peradaban antara Islam dan Barat. Teori ini pertama kali dikemukakan seorang profesor, guru besar di Havarts Univesity yang belum lama ini telah meninggal yaitu Samuel Hantingten. Dalam bukunya yang diterbitkan dengan judul yang sama pada tahun 1956 judulnya adalah The Clash of Civilizations yaitu perbenturan diantara peradaban-peradaban.
Dalam hal ini yang Samuel Hantingten maksudkan dalam perbenturan peradaban itu adalah terutama antara peradaban Islam dan Barat. Dan peradaban Islam itu pun juga sesungguhnya kalau kita lihat, teori Samuel Hantingten ini sesungguhnya memiliki banyak kelemahan. karena sesungguhnya mendikotomikan antara Barat dengan Islam itu juga secara teoritis maupun substantif  juga  tidak mudah.
Karena,  apa yang disebut sebagai dunia Islam itu adalah beragam. kalau kita sebut sebuah kelompok, ada yang pro barat dan bahkan mejadikan sekutu barat. Negara-nagara Arab contohnya, Arab Saudi, negara-negara teluk, mesir itu semua adalah sekutu barat.
Nah yang dimaksut oleh samuel hantingten itu kalau disederhanakan itu sesungguhnya konflik antara Iran dengan Amerika. kedua negara itu Iran melawan Amerika telah konflik sejak revolusi Ayatulah Kumaini 1979. Nah Barat sendiri secara substantif juga tidak sepenuhnya menjadi suatu kutub atau blok yang monolitik[1]. Karena di barat misalnya, di Amerika-Eropa itu juga banyak orang Islam (kaum muslim) memegang posisi-posisi, mulai dari pekerja kasar sampai pada pekerja dinasa, begitu juga di eropa, Negara German, Prancis, Inggris dan seterusnya. Dan lagi pula kita lihat sesungguhnya di Eropa khususnya itu banyak sekali peninggalan Islam, di Spanyol. Dan bahkan menurut penelitian yang di lakukan UNESCO dan PBB bahwa peradaban Barat itu bersumber dari tiga tradisi keagamaan. Tradisi agama Nabi Ibrahim, yaitu Yahudi, Kristen dan agama Islam.
Saya kira teori The Clash of Civilizations ini banyak kelemahannya dan oleh karena itu kita tidak perlu mengikuti apalagi kemudian mendikotomisasikan[2] antara Islam dengan Barat. Karena di negara muslim sendiri banyak mendapat manfaat dari barat misalnya, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi hal-hal yang positif dari barat bisa kita ambil dari dunia Barat, kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologinya, penataan kotanya, penegakan hukum. kalo kita tidak bisa meniru setidaknya kita bisa ambil mana yang baik dari system atau pengelolaan kehidupan sehari-hari (kebersihan).
nah sebaliknya dunia barat juga bisa banyak belajar dari dunia muslim. hal-hal yang positif dari dunia muslim itu bisa dipelajari, tapi tentunya ini tidak mudah. karena barat sendiri juga memiliki prasangka-prasangka dan kadang-kadang bahkan di masyarakat juga ada sikap yang bermusuhan terhadap Islam.
Dan ini adalah tugas dari kita semua, masyarakat muslim untuk bisa memberikan perspektif yang benar mengenai Islam, bahwa Islam itu sesungguhnya dalam banyak hal kompatibel (serasi) cocok apa yang terjadi di dunia Barat khususnya dalam hal ini adalah dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dalam Bidang Sains, dalam bidang teknologi, dalam pengelolaan pemerintahan, di dalam pegelolaan perkotaan dan lain sebagainya, dan bahkan penyantunan sosial.
Jadi oleh karena itu apa yang di sebut sebagai Clash of Civilizations itu lebih merupakan teori yang kemudian merupakan memang kelihatannya seolah dirancang untuk membenturkan diantara dunia muslim di satu pihak dengan dunia Barat pad pihak yang lain. Padahal sesungguhnya di kutub ini banyak sekali tukar menukar peradaban, tukar menukar ilmu pengetahuan, tukar menukar aspek kehidupan yang lain.


[1] monolitik = sesuatu yg berbentuk kokoh kuat
[2] dikotomi = pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan
Disqus Comments