14 Februari 2015

Bahasan kronologi: Bangsa Mongol dan Dinasti Ilkhaniyah

wacana sejarah secara kronologi dan presentasi

Bangsa Mongol dan Dinasti Ilkhaniyah
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur
Nenek moyang bangsa Mongol
Bernama : Alanja Khan, mempunyai dua putera kembar Tatar dan Mongol
Kedua putra itu melahirkan dua suku bangsa, Mongol dan Tartar
Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan yang melahirkan keturunan pemimpin bangsa Mongol di kemudian hari
Ciri bangsa Mongol
·         Nomaden, mengembala kambing dan hidup dari hasil buruan
·         Wataknya kasar, suka berperang dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginan
·         Taat pada pemimpin
·         Menganut agama Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud pada matahari yang sedang terbit.
Awal mula kemajuan
·         Kepemimpinan Yasugi Bahadur Khan, berhasil menyatukan 13 kelompok suku yang ada pada waktu itu.
·         Yasugi meninggal digantikan puteranya: Timujin berusia 13 tahun
·         Dalam waktu 30 tahun memperkuat angkatan perang dan menyatukan bangsa mongol dengan bangsa lain menjadi satu pasukan yang teratur dan tangguh. Tahun 1206 M, mendapat gelar Jengis Khan ( Raja yang perkasa)
Undang-undang Jengis Khan
·         Disebut Alyasak atau Alyasah untuk mengatur kehidupan rakyatnya.
·         Wanita mempunyai kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam kemiliteran
·         Pasukan perang dibagi dalam beberapa kelompok besar dan kecil, seribu, dua ratus, dan sepuluh orang
Penaklukan Jengis Khan
Pada tahun 606 H/ 1209 M, keluar menuju Turki dan Ferghana, terus ke Samarkand. Mendapat perlawanan penguasa Khawarizm, sultan Ala al-Din di Turkistan. Pertempuran seimbang.
Sepuluh tahun kemudian, menaklukan Bukhara, Samarkand, Khurasan, Hamdzan, Quzwain sampai ke perbatasan Irak. Setiap daerah yang dilaluinya, melakukan pembunuhan besar-besaran, bangunan-bangunan indah dihancurkan, sekolah, masjid dan gedung-gedung lainnya dibakar.
Wafatnya Jengis Khan
Membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat bagian kepada empat puteranya: Juchi, Chagatai, ogotai, dan Tuli.
Chagatai berhasi merebut Illi, Ferghana, Ray, Hamazan, dan Azerbaijan
Tuli Khan menguasa Khurasan. Karena kerajaan-kerajaan Islam sudah terpecah belah dan kekuatannya melemah, Tuli dengan mudah menguasai Irak.

Meninggalnya Tuli
Meninggal tahun 654 H/1256 M, digantikan oleh putranya Hulagu Khan.
Tahun 656 H/1258 M, 200.000; tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan tiba di salah satu pintu Bagdad.

Jatuhnya Bagdad
Khalifah al-Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Bagdad (1243-1258), tidak mampu membendung tentara Hulagu Khan.
Wajir Khalifah Ibn al-Alqami ingin mengambil kesempatan dengan menipu Khalifah.
Ia mengatakan kepada Khalifah, saya telah menemui mereka untuk perjanjian damai. Raja (Hulagu) ingin mengawinkan anak perempuannya dengan Abubakar Putera Khalifah. Dengan demikian Hulagu akan menjamin posisimu.
Khalifah menerima usul itu. Ia keluar bersama beberapa pengikutnya dan disusul oleh pembesar istana dari ahli fiqh dan orang-orang terpandang dengan membawa mutiara, permata dan hadiah-hadiah berharga lainnya untuk diserahkan kepada Hulagu Khan.

Sambutan Hulagu Khan
Sambutan Hulagu sungguh diluar dugaan khalifah. Apa yang dikatakan oleh wazirnya ternyata tidak benar. Mereka semua, termasuk wazir sendiri, dibunuh dengan leher dipancung secara bergiliran. Dengan pembunuhan yang kejam ini, berakhirlah kekuasaan Abbasiyah di Bagdad. Kota Bagdad dihancurkan dengan tanah sebagaimana kota-kota lainnya yang dilalui oleh tentara Mongol.


Hulagu di Bagdad
Hulagu memantapkan kekuasaannya di Bagdad selama 2 tahun
Dari Bagdad menyebrangi sungai Euphrat menuju Syria, kemudian melintasi Sinai, Mesir.
Pada tahun 1260 berhasil menduduki Nablus dan Gaza
Hulagu Ingin menaklukan Mesir
Panglima tentara Mongol, Kitbugha, mengirim utusan ke Mesir meminta supaya sultan Qutuz raja kerajaan Mamalik menyerah. Permintaan ditolak oleh Qutuz bahkan utusan Kitbugha dibunuh. Kemarahan tentara Mongol
Kitbugha melintasi Yordania menuju Galilie. Bertemu dengan Mamalik di bawah pimpinan Qutuz dan Baybar di ‘Ain Jalut. Pasukan Mamluk berhasil menghancurkan tentara Mongol, 3 September 1260 M

Dinasti Ilkhan
Bagdad dan daerah-daerah yang ditaklukan Hulagu diperintah oleh dinasti Ilkhan.
Ilkhan adalah gelar yang diberikan kepada Hulagu.
Daerah yang dikuasai adalah daerah yang terletak antara Asia Kecil di barat dan India di Timur, dengan ibu kotanya Tabriz
Umat Islam dibawah kekuasaan ilkhaniyah kafir
Umat Islam dipimpin oleh Hulagu Khan, seorang raja yang beragama Syamanism.
Hulagu meninggal tahun 1265 M diganti oleh anaknya, Abaga (1265-1282) yang masuk Kristen.
Ia sangat menaruh perhatian kepada orang Kristen, karena pengaruh janda ayahnya yakni Doquz Khatun.
Ia bersekutu dengan orang-orang Salib, penguasa kristen Eropa, Armenia Cicilia untuk melawan Mamluk
Baru rajanya yang ketiga, Ahmad Takudar  (1282-1284 M), yang masuk Islam. Awalnya ia dibesarkan sebagai orang Kristen dan sudah dibaptis dan dijuluki Nicola. Ketika akhir balighnya ia masuk Islam akibat pergaulan dengan teman-temannya yang muslim.
Ia mengajak seluruh rakyat Mongol untuk memeluk Islam, dan kepada Sultan Mamluk  di Mesir ia menyatakan keinginan untuk melindungi dan mempertahankan Islam. 

Tindakan ini menimbulkan kemarahan rakyat dan bangsawan. Maka  pada tanggal 10 Agustus 1284 M. Takudar ditangkap dan dihukum mati  oleh Arghun yang kemudian menggantikannya (1284-1291).
Para pengganti takudar seluruhnya merupakan penyembah berhala. Selama pemerintahan mereka, umat Kristen berusaha untk membalikkan keluarga penguasa yang sudah memperlihatkan kepada mereka anugerah yang sangat banyak dan jabatan yang penting.
Arghun ( 1284-1291 M)
Sangat kejam terhadap umat Islam
Mengusir mereka dari kedudukannya di dalam lembaga keadilan dan keuangan
Melarang umat Islam untuk memperlihatkan diri di Istananya
Melarang siapapun untuk mengajarkan ajaran-ajaran atau kepercayaan Islam di tengah-tengah bangsa Mongol
Ilkhaniyah muslim
Mahmud Ghazan (1295-1304 M), raja yang ketujuh, dan raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dengan masuknya Ghazan sebelumnya beragama Budha, Islam meraih kemenangan terhadap agama syamanisme.
Ia memerintahkan orang-orang Kristen dan Yahudi untuk membayar jizyah (pajak perseorangan)
Tahun 1299 melarang riba karena bertentangan dengan Islam
Kebijaksanaan Mahmud Ghazan
Ia pelindung ilmu pengetahuan dan sastra
Ia amat gemar terhadap kesenian terutama aristektur dan ilmu pengetahuan alam seperti astronomi, kimia, meniralogi, metalurgi dan botani.
Membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi’I dan Hanafi, perpustakaan, observatorium, tempat tinggal untuk para anggota keturunan keluarga Nabi Muhammad, pancuran dan gedung-gedung umum lainnya.
Wafat dalam usia 32 tahun digantikan Uljaytu Khuda Banda.
Chazan digantikan oleh Uljaytu Khuda Banda (1305-1316 M), putra Arghun, yang kekuasaanya termasuk Persia, Irak dan Azerbaijan.
Mengirim duta besarnya ke Mesir untuk menjalin hubungan baik dengan sultan Mamluk, Nasir Muhammad.
Namun demikian Uljaytu mengadakan hubungan dengan Udwar II dan Paus Clement IV, meminta bantuan untuk melawan sultan-sultan Mamluk dari golongan Sunni di Mesir.

Runtuhnya Dinasti Ilkhan
Uljaytu Kuda Banda  seorang penganut syi’ah yang ekstrim. Mendirikan kota raja Sultaniyah, dekat  Zanjan.
Uljaytu meninggal diganti oleh anaknya yang masih muda, Abu Said (1317-1335 M), yang merupakan deretan terakhir  pemimpin bangsa Mongol Ilkhan.
Pada tahun 1318-1319 M, Asia kecil mengalami bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan pada tahun 1320 M diikuti angin topan dengan hujan Es yang mendatangkan malapetaka.
Kerajaan Ilkhan terpecah belah sepeninggal Abu Said. Masing-masing pecahan saling memerangi. Akhirnya, mereka semua ditaklukan Timur Lenk.
Kebijakan Abu Said menghadapi musibah
Abu Said berkonsultasi kepada ahli teologi untuk menginterpretasikan sebab-sebab malapetaka :
Disebabkan keteledoran yang terdapat di seluruh negri, seperti minum-minuman keras dan pelacuran. Kedai-kedai minuman atau penginapan dan rumah-rumah pelacuran ditempatkan di tempat berdekatan  dengan masjid-masjid dan perguruan tinggi.

Abu Said menutup seluruh rumah yang tidak beraturan dan menyuruh agar sejumlah minuman keras dihancurkan.
Ia hanya menginginkan sebuah warung minuman keras di setiap daerah sebagai persediaan untuk para musafir.
Dampak Penaklukan Mongol
Negatif : a). Hancurnya Baghdad sebagai pusat peradaban. B). Hancurnya kota-kota yang indah dan perpustakaan yang banyak mengoleksi buku-buku.  c) pembunuhan terhadap umat Islam secara biadab

Positif : menjadi pemeluk Islam dan menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan (Ghaza Khan 1259-1304)

wallahualam bi sowab,

terimkasih sudah membaca untuk wacana Islam. wacana ini saya tulis berdasarkan apa yang saya dapat ketika kuliah sejarah peradaban islam. bila anda membutuhkan referensi buku dari judul ini silahkan hubungi saya dengan cara klik menu about yang sudah saya sediakan di menu atas.
Disqus Comments