wacana sejarah secara kronologi dan presentasi
Bangsa Mongol dan
Dinasti Ilkhaniyah
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang
membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia utara, Tibet Selatan dan
Manchuria Barat serta Turkistan Timur
Nenek moyang bangsa Mongol
Bernama : Alanja Khan, mempunyai dua putera kembar Tatar dan
Mongol
Kedua putra itu melahirkan dua suku bangsa, Mongol dan
Tartar
Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan yang melahirkan
keturunan pemimpin bangsa Mongol di kemudian hari
Ciri bangsa Mongol
·
Nomaden, mengembala kambing dan hidup dari hasil
buruan
·
Wataknya kasar, suka berperang dan berani
menghadang maut dalam mencapai keinginan
·
Taat pada pemimpin
·
Menganut agama Syamaniah, menyembah
bintang-bintang dan sujud pada matahari yang sedang terbit.
Awal mula kemajuan
·
Kepemimpinan Yasugi Bahadur Khan, berhasil
menyatukan 13 kelompok suku yang ada pada waktu itu.
·
Yasugi meninggal digantikan puteranya: Timujin
berusia 13 tahun
·
Dalam waktu 30 tahun memperkuat angkatan perang
dan menyatukan bangsa mongol dengan bangsa lain menjadi satu pasukan yang
teratur dan tangguh. Tahun 1206 M, mendapat gelar Jengis Khan ( Raja yang
perkasa)
Undang-undang Jengis
Khan
·
Disebut Alyasak atau Alyasah untuk mengatur
kehidupan rakyatnya.
·
Wanita mempunyai kewajiban yang sama dengan
laki-laki dalam kemiliteran
·
Pasukan perang dibagi dalam beberapa kelompok
besar dan kecil, seribu, dua ratus, dan sepuluh orang
Penaklukan Jengis
Khan
Pada tahun 606 H/ 1209 M, keluar menuju Turki dan Ferghana,
terus ke Samarkand. Mendapat perlawanan penguasa Khawarizm, sultan Ala al-Din
di Turkistan. Pertempuran seimbang.
Sepuluh tahun kemudian, menaklukan Bukhara, Samarkand,
Khurasan, Hamdzan, Quzwain sampai ke perbatasan Irak. Setiap daerah yang
dilaluinya, melakukan pembunuhan besar-besaran, bangunan-bangunan indah
dihancurkan, sekolah, masjid dan gedung-gedung lainnya dibakar.
Wafatnya Jengis Khan
Membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat bagian kepada
empat puteranya: Juchi, Chagatai,
ogotai, dan Tuli.
Chagatai berhasi merebut Illi, Ferghana, Ray, Hamazan, dan
Azerbaijan
Tuli Khan menguasa Khurasan. Karena kerajaan-kerajaan Islam
sudah terpecah belah dan kekuatannya melemah, Tuli dengan mudah menguasai Irak.
Meninggalnya Tuli
Meninggal tahun 654 H/1256 M, digantikan oleh putranya
Hulagu Khan.
Tahun 656 H/1258 M, 200.000; tentara Mongol dibawah pimpinan
Hulagu Khan tiba di salah satu pintu Bagdad.
Jatuhnya Bagdad
Khalifah al-Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di
Bagdad (1243-1258), tidak mampu membendung tentara Hulagu Khan.
Wajir Khalifah Ibn al-Alqami ingin mengambil kesempatan
dengan menipu Khalifah.
Ia mengatakan kepada Khalifah, saya telah menemui mereka
untuk perjanjian damai. Raja (Hulagu) ingin mengawinkan anak perempuannya
dengan Abubakar Putera Khalifah. Dengan demikian Hulagu akan menjamin posisimu.
Khalifah menerima usul itu. Ia keluar bersama beberapa
pengikutnya dan disusul oleh pembesar istana dari ahli fiqh dan orang-orang
terpandang dengan membawa mutiara, permata dan hadiah-hadiah berharga lainnya
untuk diserahkan kepada Hulagu Khan.
Sambutan Hulagu Khan
Sambutan Hulagu sungguh diluar dugaan khalifah. Apa yang
dikatakan oleh wazirnya ternyata tidak benar. Mereka semua, termasuk wazir
sendiri, dibunuh dengan leher dipancung secara bergiliran. Dengan pembunuhan
yang kejam ini, berakhirlah kekuasaan Abbasiyah di Bagdad. Kota Bagdad
dihancurkan dengan tanah sebagaimana kota-kota lainnya yang dilalui oleh
tentara Mongol.
Hulagu di Bagdad
Hulagu memantapkan kekuasaannya di Bagdad selama 2 tahun
Dari Bagdad menyebrangi sungai Euphrat menuju Syria,
kemudian melintasi Sinai, Mesir.
Pada tahun 1260 berhasil menduduki Nablus dan Gaza
Hulagu Ingin
menaklukan Mesir
Panglima tentara Mongol, Kitbugha, mengirim utusan ke Mesir
meminta supaya sultan Qutuz raja kerajaan Mamalik menyerah. Permintaan ditolak
oleh Qutuz bahkan utusan Kitbugha dibunuh. Kemarahan tentara Mongol
Kitbugha melintasi Yordania menuju Galilie. Bertemu dengan
Mamalik di bawah pimpinan Qutuz dan Baybar di ‘Ain Jalut. Pasukan Mamluk
berhasil menghancurkan tentara Mongol, 3 September 1260 M
Dinasti Ilkhan
Bagdad dan daerah-daerah yang ditaklukan Hulagu diperintah
oleh dinasti Ilkhan.
Ilkhan adalah gelar yang diberikan kepada Hulagu.
Daerah yang dikuasai adalah daerah yang terletak antara Asia
Kecil di barat dan India di Timur, dengan ibu kotanya Tabriz
Umat Islam dibawah
kekuasaan ilkhaniyah kafir
Umat Islam dipimpin oleh Hulagu Khan, seorang raja yang
beragama Syamanism.
Hulagu meninggal tahun 1265 M diganti oleh anaknya, Abaga
(1265-1282) yang masuk Kristen.
Ia sangat menaruh perhatian kepada orang Kristen, karena
pengaruh janda ayahnya yakni Doquz Khatun.
Ia bersekutu dengan orang-orang Salib, penguasa kristen
Eropa, Armenia Cicilia untuk melawan Mamluk
Baru rajanya yang ketiga, Ahmad Takudar (1282-1284 M), yang masuk Islam. Awalnya ia
dibesarkan sebagai orang Kristen dan sudah dibaptis dan dijuluki Nicola. Ketika
akhir balighnya ia masuk Islam akibat pergaulan dengan teman-temannya yang
muslim.
Ia mengajak seluruh rakyat Mongol untuk memeluk Islam, dan
kepada Sultan Mamluk di Mesir ia
menyatakan keinginan untuk melindungi dan mempertahankan Islam.
Tindakan ini menimbulkan kemarahan rakyat dan bangsawan.
Maka pada tanggal 10 Agustus 1284 M.
Takudar ditangkap dan dihukum mati oleh
Arghun yang kemudian menggantikannya (1284-1291).
Para pengganti takudar seluruhnya merupakan penyembah
berhala. Selama pemerintahan mereka, umat Kristen berusaha untk membalikkan
keluarga penguasa yang sudah memperlihatkan kepada mereka anugerah yang sangat
banyak dan jabatan yang penting.
Arghun ( 1284-1291 M)
Sangat kejam terhadap umat Islam
Mengusir mereka dari kedudukannya di dalam lembaga keadilan
dan keuangan
Melarang umat Islam untuk memperlihatkan diri di Istananya
Melarang siapapun untuk mengajarkan ajaran-ajaran atau
kepercayaan Islam di tengah-tengah bangsa Mongol
Ilkhaniyah muslim
Mahmud Ghazan (1295-1304 M), raja yang ketujuh, dan
raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dengan masuknya Ghazan sebelumnya
beragama Budha, Islam meraih kemenangan terhadap agama syamanisme.
Ia memerintahkan orang-orang Kristen dan Yahudi untuk
membayar jizyah (pajak perseorangan)
Tahun 1299 melarang riba karena bertentangan dengan Islam
Kebijaksanaan Mahmud
Ghazan
Ia pelindung ilmu pengetahuan dan sastra
Ia amat gemar terhadap kesenian terutama aristektur dan ilmu
pengetahuan alam seperti astronomi, kimia, meniralogi, metalurgi dan botani.
Membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi
untuk mazhab Syafi’I dan Hanafi, perpustakaan, observatorium, tempat tinggal
untuk para anggota keturunan keluarga Nabi Muhammad, pancuran dan gedung-gedung
umum lainnya.
Wafat dalam usia 32 tahun digantikan Uljaytu Khuda Banda.
Chazan digantikan oleh Uljaytu Khuda Banda (1305-1316 M),
putra Arghun, yang kekuasaanya termasuk Persia, Irak dan Azerbaijan.
Mengirim duta besarnya ke Mesir untuk menjalin hubungan baik
dengan sultan Mamluk, Nasir Muhammad.
Namun demikian Uljaytu mengadakan hubungan dengan Udwar II
dan Paus Clement IV, meminta bantuan untuk melawan sultan-sultan Mamluk dari
golongan Sunni di Mesir.
Runtuhnya Dinasti
Ilkhan
Uljaytu Kuda Banda
seorang penganut syi’ah yang ekstrim. Mendirikan kota raja Sultaniyah,
dekat Zanjan.
Uljaytu meninggal diganti oleh anaknya yang masih muda, Abu
Said (1317-1335 M), yang merupakan deretan terakhir pemimpin bangsa Mongol Ilkhan.
Pada tahun 1318-1319 M, Asia kecil mengalami bencana
kelaparan yang sangat menyedihkan dan pada tahun 1320 M diikuti angin topan
dengan hujan Es yang mendatangkan malapetaka.
Kerajaan Ilkhan terpecah belah sepeninggal Abu Said.
Masing-masing pecahan saling memerangi. Akhirnya, mereka semua ditaklukan Timur
Lenk.
Kebijakan Abu Said menghadapi musibah
Abu Said berkonsultasi kepada ahli teologi untuk
menginterpretasikan sebab-sebab malapetaka :
Disebabkan keteledoran yang terdapat di seluruh negri,
seperti minum-minuman keras dan pelacuran. Kedai-kedai minuman atau penginapan
dan rumah-rumah pelacuran ditempatkan di tempat berdekatan dengan masjid-masjid dan perguruan tinggi.
Abu Said menutup seluruh rumah yang tidak beraturan dan
menyuruh agar sejumlah minuman keras dihancurkan.
Ia hanya menginginkan sebuah warung minuman keras di setiap
daerah sebagai persediaan untuk para musafir.
Dampak Penaklukan
Mongol
Negatif : a). Hancurnya Baghdad sebagai pusat peradaban. B).
Hancurnya kota-kota yang indah dan perpustakaan yang banyak mengoleksi
buku-buku. c) pembunuhan terhadap umat
Islam secara biadab
Positif : menjadi pemeluk Islam dan menjadikan Islam sebagai
agama resmi kerajaan (Ghaza Khan 1259-1304)
wallahualam bi sowab,
terimkasih sudah membaca untuk wacana Islam. wacana ini saya tulis berdasarkan apa yang saya dapat ketika kuliah sejarah peradaban islam. bila anda membutuhkan referensi buku dari judul ini silahkan hubungi saya dengan cara klik menu about yang sudah saya sediakan di menu atas.